Profesional dan dokter gigi memainkan peran penting dalam melindungi anak-anak dan keluarga dari penggunaan tembakau dan paparan asapnya. Kunjungan perawatan gigi untuk anak-anak dan dewasa memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi penggunaan tembakau dan paparan, mendukung upaya berhenti, dan membantu perokok melindungi anak-anak dan keluarga mereka dari paparan berbahaya. Profesional dan dokter gigi sebaiknya melakukan skrining penggunaan tembakau dan paparan selama kunjungan pasien gigi dan memberikan konseling dan sumber daya yang sesuai kepada pengguna tembakau. Skrining dan konseling dapat dilakukan dalam waktu hanya 1-3 menit, tetapi akan memberikan dampak besar pada kesehatan pasien.

 

Cara Mengatasi Paparan Tembakau

Semua pasien gigi sebaiknya diskrining untuk paparan asap tembakau. Keluarga dengan pengguna tembakau sebaiknya diberi informasi tentang efek kesehatan negatif dari paparan asap tembakau dan diberi nasihat tentang pentingnya menjaga rumah dan mobil mereka bebas asap rokok 100%. Jika pengguna tembakau hadir saat kunjungan, tawarkan sumber daya berhenti merokok.

 

Rokok Elektronik

Penyedia layanan sebaiknya menyaring penggunaan rokok elektronik (e-cigarette), termasuk produk dengan kandungan nikotin tinggi seperti JUUL. Pertanyaan dapat se-sederhana, “Pernahkah Anda menggunakan jenis tembakau (seperti rokok atau cemeti) atau perangkat vaping elektronik (seperti rokok elektronik, pena vape, atau JUUL)?”

 

Remaja

Rokok elektronik adalah produk tembakau yang paling umum digunakan oleh remaja. Selama setiap kunjungan, pasien remaja sebaiknya diberi nasihat untuk tidak menggunakan rokok elektronik, karena mereka lebih rentan terhadap kecanduan nikotin. Pengguna rokok elektronik remaja lebih mungkin daripada teman sebayanya untuk beralih ke penggunaan rokok tradisional.

 

Merokok Tembakau

  • Perokok memiliki risiko 5 hingga 9 kali lipat lebih tinggi untuk mengembangkan kanker kerongkongan, laring, dan faring, serta kanker pipi, bibir, dan gusi.
  • Merokok adalah salah satu faktor risiko paling signifikan yang terkait dengan perkembangan penyakit periodontal.
  • Merokok adalah penyebab umum mulut kering, bau mulut, dan dapat mengurangi indra perasa dan penciuman.
  • Perokok dua kali lebih mungkin kehilangan gigi dibandingkan dengan non-perokok.
  • Merokok dapat menyebabkan leukoplakia, kondisi pra-kanker di mana lapisan putih mengental berkembang di gusi dan bagian lain mulut.
  • Rokok elektronik mengekspos jaringan mulut dan saluran pernapasan ke senyawa yang terbentuk oleh pemanasan gliserin nabati, propilen glikol, dan aroma nikotin dalam cairan rokok elektronik. Hal ini dapat memengaruhi fungsi sel dan menyebabkan penyakit mulut.

 

Tembakau Tanpa Asap

  • Rokok elektronik, cerutu, cerutu kecil, cerutu air, dan tembakau kunyah tidak lebih aman daripada rokok. Semua produk tembakau mengandung bahan kimia yang menyebabkan kanker dan masalah kesehatan serius lainnya.
  • Tembakau tanpa asap meningkatkan risiko kerusakan gigi dan akar.
  • Tembakau tanpa asap dapat menyebabkan leukoplakia.
  • Produk tembakau tanpa asap, terutama tembakau kunyah, dapat menyebabkan resesi gusi.
  • Produk tembakau tanpa asap mengandung setidaknya 28 bahan kimia yang terbukti menyebabkan kanker.

 

Paparan Asap Tembakau

  • Tidak ada tingkat paparan asap tembakau yang aman.
  • Sekitar 600.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat komplikasi kesehatan yang disebabkan oleh paparan asap tembakau.
  • Anak-anak yang terpapar asap tembakau memiliki risiko lebih tinggi terhadap kerusakan gigi.
  • Anak-anak yang terpapar asap tembakau memiliki risiko lebih tinggi terhadap efek kesehatan negatif lainnya, termasuk infeksi telinga, serangan asma berat, infeksi pernapasan, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

 

References

Campaign for Dental Health. (2018). Addressing Tobacco in Dental Settings. Retrieved from ilikemyteeth.org: https://ilikemyteeth.org/wp-content/uploads/2018/12/tobacco-resource-for-physicians_v5a.pdf